Mungkin foto ini terlihat biasa saja, tapi di balik kisah foto ini banyak sekali cerita bontang di masa lalu, yg patut kita ketahui terutama Anak-anak bontang sekarang.
Foto ini milih ayah saya, di masanya beliau adalah seorang fotografer keliling.
Karena foto ini sudah lama di Album yg usang, maka saya bertanya kepada ayah saya tentang cerita foto ini.
Sapi ini di foto tahun 1974, dalam foto tersebut masih nuansa semak belukar.
Foto ini berada di depan simpang 3 bontang baru atau sekarang menjadi toko Galaxy elektronik
Sapi ini sebenarnya dari perternakan di daerah SEKATUP yg di bawah ke daerah simpang 3.
Oia. Tau gak ? Daerah sekatup ?...
Sekatup adalah nama daerah tempo dulu yang sekarang menjadi perumahan BSD (Bukit Sekatup Damai)
Ok kita lanjut ceritanya, pemilik sapi pertama ini adalah H. Dg Demmalongi, beliau beternak sapi di daerah sekatup, hasil ternak sapinya ada banyak.
Sapi tersebut di beli oleh Hj. Fitri. 9 ekor, dengan harga 125,000/ekor. 9 ekor sapi tersebut akan di bawa ke rumah saudaranya di simpang 3 bontang baru, sapi tersebut akan di ternakkan lagi di daerah Kanaan bontang barat.
Tapi dalam proses penggiringan sapi dari sekatup tidaklah mudah ada banyak hambatan, di saat sapi mau di giring keluar kandang sapi-sapi tersebut meronta-ronta, sapi tersebut tidak mau keluar dari kandang, semua sapi yg akan di beli hanya diam di dalam kandang.
semua orang pada bingung kenapa sapi-sapi tersebut tidak mau keluar.
ternyata pemilik sapi tersebut H.Dg Demmalongi mempunyai ilmu yg di letakkan di depan pintu kandang sapi,.
kenapa di pasang ilmu ?. Karena supanya sapi ternaknya tidak bisa di curi orang.
karena yg punya sapi juga bingun, akhirnya ada temanya yg membantu.
temannya tersebut menyuruh Hj. Fitri (calon pembeli sapi) untuk menyediakan Tali tambang&karung.
Tambang tersebut untuk menarik sapi, sedangkan karung untuk menutupi mata sapi.
teman dari H.Dg Demmalongi akan sanggup menggring sapi tersebut lewat hutan ke arah kilo M 6.
tapi ternyata tidak sanggup,. Akirnya semua sapi tersebut di naikkan ke perahu ketinting menuju tanjung limau & di giring sampai simpang 3 bontang baru.
Suasana jalan di depan simpang 3 bontang baru/arah jalan dari tanjung limau
Akhirnya 9 ekor sapi tersebut sampai juga di simpang 3 di rumah saudara Hj. Fitri.
tapi ternyata semua sapi tersebut badannya bengkak& memar, hanya anak sapi yg badanya mulus.
beberapa ekor sapi tidak bisa berdiri.
setelah di selidiki ternyata sapi tersebut sudah dipukul & di cambuk oleh pemilik sapi pertama, Tujuannya supanya sapi bisa keluar dari kandang.
Hj.Fitri pun merasa di bohongi karena semua sapinya sakit semua.
Karena ada sapi yang mati. Di panggilah H. Sohor untuk memotong sapi.
sampai H. Sohor kewalahan karena setiap hari potong sapi.
Dalam beberapa hari keluarga Hj. Fitri makan daging sapi semua, daging sapi pun di bagikan ke orang yg tidak di kenal, sangking banyaknya daging sapi.
Sementara di tempat berbeda di daerah kanaan, para pekerja sedang membuat rumah untuk menjaga kandang sapi.
Seperti yg saya jelaskan di awal cerita, sapi akan di ternakkan di daerah Kanaan.
Foto kandang sapi ini jika di massa sekarang berada pas di depan PLTD
Rumah/pondok untuk penjaga sapi sudah siap & luas tanah 11 hektar untuk mengembalakan sapi-sapi,. Sepanjang11 hektar pula kawat pagar membentanng,.
Namun karena sapi sudah mati semua proyek kandang sapi ini berhenti
Hj. Fitri pun sangat rugi Kandang sapi sudah jadi tapi sapinya mati semua.
Foto ini milih ayah saya, di masanya beliau adalah seorang fotografer keliling.
Karena foto ini sudah lama di Album yg usang, maka saya bertanya kepada ayah saya tentang cerita foto ini.
Sapi ini di foto tahun 1974, dalam foto tersebut masih nuansa semak belukar.
Foto ini berada di depan simpang 3 bontang baru atau sekarang menjadi toko Galaxy elektronik
Sapi ini sebenarnya dari perternakan di daerah SEKATUP yg di bawah ke daerah simpang 3.
Oia. Tau gak ? Daerah sekatup ?...
Sekatup adalah nama daerah tempo dulu yang sekarang menjadi perumahan BSD (Bukit Sekatup Damai)
Ok kita lanjut ceritanya, pemilik sapi pertama ini adalah H. Dg Demmalongi, beliau beternak sapi di daerah sekatup, hasil ternak sapinya ada banyak.
Sapi tersebut di beli oleh Hj. Fitri. 9 ekor, dengan harga 125,000/ekor. 9 ekor sapi tersebut akan di bawa ke rumah saudaranya di simpang 3 bontang baru, sapi tersebut akan di ternakkan lagi di daerah Kanaan bontang barat.
Tapi dalam proses penggiringan sapi dari sekatup tidaklah mudah ada banyak hambatan, di saat sapi mau di giring keluar kandang sapi-sapi tersebut meronta-ronta, sapi tersebut tidak mau keluar dari kandang, semua sapi yg akan di beli hanya diam di dalam kandang.
semua orang pada bingung kenapa sapi-sapi tersebut tidak mau keluar.
ternyata pemilik sapi tersebut H.Dg Demmalongi mempunyai ilmu yg di letakkan di depan pintu kandang sapi,.
kenapa di pasang ilmu ?. Karena supanya sapi ternaknya tidak bisa di curi orang.
karena yg punya sapi juga bingun, akhirnya ada temanya yg membantu.
temannya tersebut menyuruh Hj. Fitri (calon pembeli sapi) untuk menyediakan Tali tambang&karung.
Tambang tersebut untuk menarik sapi, sedangkan karung untuk menutupi mata sapi.
teman dari H.Dg Demmalongi akan sanggup menggring sapi tersebut lewat hutan ke arah kilo M 6.
tapi ternyata tidak sanggup,. Akirnya semua sapi tersebut di naikkan ke perahu ketinting menuju tanjung limau & di giring sampai simpang 3 bontang baru.
Suasana jalan di depan simpang 3 bontang baru/arah jalan dari tanjung limau
Akhirnya 9 ekor sapi tersebut sampai juga di simpang 3 di rumah saudara Hj. Fitri.
tapi ternyata semua sapi tersebut badannya bengkak& memar, hanya anak sapi yg badanya mulus.
beberapa ekor sapi tidak bisa berdiri.
setelah di selidiki ternyata sapi tersebut sudah dipukul & di cambuk oleh pemilik sapi pertama, Tujuannya supanya sapi bisa keluar dari kandang.
Hj.Fitri pun merasa di bohongi karena semua sapinya sakit semua.
Karena ada sapi yang mati. Di panggilah H. Sohor untuk memotong sapi.
sampai H. Sohor kewalahan karena setiap hari potong sapi.
Dalam beberapa hari keluarga Hj. Fitri makan daging sapi semua, daging sapi pun di bagikan ke orang yg tidak di kenal, sangking banyaknya daging sapi.
Sementara di tempat berbeda di daerah kanaan, para pekerja sedang membuat rumah untuk menjaga kandang sapi.
Seperti yg saya jelaskan di awal cerita, sapi akan di ternakkan di daerah Kanaan.
Foto kandang sapi ini jika di massa sekarang berada pas di depan PLTD
Rumah/pondok untuk penjaga sapi sudah siap & luas tanah 11 hektar untuk mengembalakan sapi-sapi,. Sepanjang11 hektar pula kawat pagar membentanng,.
Namun karena sapi sudah mati semua proyek kandang sapi ini berhenti
Hj. Fitri pun sangat rugi Kandang sapi sudah jadi tapi sapinya mati semua.
0 komentar:
Post a Comment